HOTELRISTORANTEVITTORIA — Jakarta – Penginapan di rest area kian diminati sata musim liburan, termasuk musim mudik Lebaran. Dengan tingginya volume kendaraan yang masuk ke rest area, peluang bisnis hunian di lokasi ini menjadi sangat besar. Permintaan terhadap penginapan meningkat drastis selama periode mudik dan arus balik, menjadikannya sebagai salah satu sektor bisnis yang menjanjikan.
Sebagai gambaran, Corporate Secretary PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN), Aan R mencatat mencatat okupansi penginapan di rest area saat musim mudik tahun lalu mencapai 90%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hotel di pusat kota yang hanya berkisar antara 50% hingga 60%.
Hal ini menunjukkan semakin banyak pemudik yang mulai mengandalkan penginapan di rest area sebagai tempat istirahat yang nyaman sebelum melanjutkan perjalanan panjang mereka.
Momentum mudik ini berkontribusi besar terhadap pendapatan kami, bahkan bisa menyumbang hingga 30% dari total revenue,” dikutip Kamis (5/6/2025).
Selama ini, hotel konvensional di pusat kota atau kawasan wisata lebih dikenal sebagai pilihan utama wisatawan dan pelancong bisnis. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tren ini mulai berubah, terutama dengan semakin banyaknya infrastruktur tol baru yang membuka peluang bagi penginapan di rest area.
PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) sebagai pelopor bisnis hotel di rest area melihat peluang besar ini dan terus berupaya memenangkan persaingan dengan hotel konvensional. “Kami masih solo karir dalam mengembangkan bisnis ini, tapi terus berinovasi agar tetap kompetitif,” kata Aan.
Perbedaan Utama
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3183809/original/036865200_1595115021-Ilustrasi_Hotel.jpg)
Perbedaan utama antara hotel di rest area dan hotel konvensional terletak pada lokasi strategis dan kemudahan akses. Hotel di rest area menyasar segmen pengendara jarak jauh yang membutuhkan tempat beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan mereka.
Dengan konsep penginapan yang lebih praktis dan efisien, hotel di rest area menawarkan kenyamanan bagi para pemudik tanpa harus keluar jauh dari jalur tol.
Selain itu, untuk menarik lebih banyak tamu, KDTN menghadirkan promo spesial dan paket khusus bagi pemudik. Strategi ini terbukti efektif dalam meningkatkan okupansi hotel selama periode mudik Lebaran, yang merupakan puncak musim bagi industri ini.
Tantangan Besar: Keamanan dan Lonjakan Pemudik
Meski memiliki peluang besar, bisnis hotel di rest area juga menghadapi sejumlah tantangan, terutama dalam hal keamanan, kenyamanan, dan lonjakan tamu saat peak season.
“Tantangan utama kami adalah menjaga kenyamanan dan keamanan tamu di tengah arus mudik yang padat,” jelas Aan. Berbeda dengan hotel di pusat kota yang lebih mudah dikontrol, hotel di rest area harus menghadapi volume pengunjung yang lebih tinggi dalam waktu singkat, terutama saat arus mudik dan balik Lebaran.
Untuk mengatasi hal ini, KDTN telah mengadopsi sistem teknologi canggih guna memastikan pelayanan yang lebih cepat, aman, dan nyaman bagi para pemudik. Teknologi ini mencakup sistem check-in otomatis, pengamanan berbasis digital, serta fasilitas tambahan yang mempermudah tamu dalam menikmati layanan hotel tanpa hambatan.
Selain itu, KDTN juga berfokus pada pelayanan yang ramah dan efisien, dengan memastikan bahwa staf hotel siap menghadapi lonjakan pemudik yang datang dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat