HOTELRISTORANTEVITTORIA — Menteri Kebudayaan Fadli Zon memiliki rencana untuk merevitalisasi bangunan lama Hotel Tugu Yogyakarta.
Disampaikan melalui akun Twitter resmi Fadli Zon, @Fadlizon.
“Agenda pertama saya di Yogyakarta pada tanggal 18 April adalah meninjau bangunan Cagar Budaya (CB) Hotel Tugu Yogyakarta bersama dengan perwakilan dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X dan keluarga pemilik. Dia menyatakan bahwa mereka sedang membahas strategi untuk revitalisasi bangunan agar tetap lestari.
Mengapa Hotel Tugu Jogja Penting bagi Indonesia?
Dengan revitalisasi yang dilakukan, Fadli Zon berharap bangunan akan tetap lestari dan berfungsi kembali sesuai dengan prinsip perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan yang diatur dalam UU 11/2010 tentang Cagar Budaya.
Hotel Tugu, yang dibangun pada tahun 1881, adalah bangunan kolonial tertua di Yogyakarta, menurutnya.
Bangunan ini pernah menjadi tempat pertemuan antara Indonesia dan Komisi Tiga Negara (Australia, Belgia, dan AS) setelah Agresi Militer Belanda II.
Selain itu, hotel ini dikaitkan dengan persiapan Konferensi Meja Bundar dan Serangan Umum 1 Maret 1949.
Hotel Tugu memiliki banyak nilai sejarah dan merupakan bagian penting dari Sumbu Filosofis Yogyakarta, garis imajiner budaya yang menghubungkan Keraton Yogyakarta, Laut Selatan, Gunung Merapi, dan lebih banyak lagi.
Pada tahun 2023, UNESCO menetapkan sumbu ini sebagai Warisan Dunia.
Dia menyatakan bahwa kondisi bangunan saat ini terbengkalai, meskipun posisinya sangat strategis sebagai wajah kota dan pintu gerbang budaya.
Sejarah Hotel Tugu Yogyakarta
Hotel Tugu didirikan pada awal tahun 1900-an saat pertokoan di sepanjang jalan poros Tugu Pal Putih-Titik nol kilometer mulai berkembang, menurut laman Kemendikbud.
Sekitar tahun 1920-an, Hotel Tugu adalah salah satu hotel terbaik di masanya.
Hotel ini dulunya menjadi restoran untuk orang asing dan keluarga Keraton Yogyakarta.
Hotel Tugu pertama kali dikenal sebagai Loose Gennootschap Grand Hotel de Djogja, tetapi kemudian berganti nama menjadi Naamloose Gennootschap Marba.
Hotel Tugu digunakan sebagai markas militer Jepang antara tahun 1942 dan 1945.
Hotel juga sempat digunakan sebagai pusat markas perwira tentara Belanda selama Agresi Militer Belanda II.
Salah satunya adalah saat Letnal Kolonel D.B.A van Langen memimpin Belanda.
Hotel ini menjadi sasaran strategis bagi para pejuang kemerdekaan selama Serangan Umum 1 Maret 1949 karena keberadaan para perwira Belanda.
Hotel berulang kali mengalami perubahan fungsi setelah kemerdekaan, sekitar tahun 1949.
Kantor bank, Kedaung Plaza, dan Hotel Tentara pernah ada di sana.
SUMBER KOMPAS.COM : Hotel Tugu Yogyakarta Bakal Direvitalisasi, Mengapa Penting bagi Bangsa Indonesia?